Kamis, 22 Februari 2018
Rabu dan Sabtu yg Sama
Rabu dan Sabtu saya selama hampir 10 tahun terakhir ini selalu sama, ke RS PMI Bogor. Saya bukan karyawan RS. Saya pasien Hemodialisa (HD). Orang lebih mengenalnya dengan sebutan Cuci Darah.
Mendengarnya serasa menyeramkan ya?
Padahal, prosesnya sebetulnya tak terlalu menyeramkan. Bahkan bisa saja selama prosesnya kita merasa rileks dan enjoy bangeeet. Betul. Ini jujur banget. Istilah Cuci Darah menjadikannya terdengar menakutkan. Inti proses cuci darah itu sebenarnya terjadi juga pada orang-orang sehat pada umumnya. Hanya saja, orang sehat mengalami cuci darah secara alami melalui ginjal mereka. Dan itu di luar kesadaran mereka. Allah yang mengatur prosesnya sedemikian rupa dengan sempurna.
Nah, kalo cuci darah memprosesnya di luar tubuh manusia dengan bantuan mesin dan perlengkapan hemodialisa lainnya. Tulisan berikutnya mungkin saya akan bahas tentang hemodialisa lebih jauh.
Biasanya, setiap hari Rabu dan Sabtu saya berangkat dari rumah sekitar jam 7. Atau kalo lagi sesak napas, biasanya saya berangkat lebih pagi. Sampai di RS PMI sekitar jam 7.30an atau pas jalanan lagi macet banget biasanya bisa sampai jam 8an.
Berjalan menyusuri lorong-lorong rumah sakit. Melihat para karyawan RS dan pengunjung hilir mudik. Tiga tahun terakhir ini saya sudah tak sanggup menggunakan tangga. Terlalu melelahkan. Makanya saya pakai lift. Ruang HD saya di lantai 2. Perlahan berjalan melewati beberapa instalasi.
Tiba di depan ruang HD saya langsung disambut aroma pengharum ruangan dan udara yang lumayan sejuk. Sebab, di ruang HD wajib suhunya agak rendah untuk menjaga stabilitas mesin yang rutin dipakai.
Masuk ke dalam ruangan, saya harus menyimpan Surat Rujukan di tempat yang sudah ditentukan. Kemudian, menimbang Berat Badan untuk mengetahui kenaikan berat badan selama 3 hari terakhir. Kemudian mengisi absensi, supaya tertib nanti urutan mulainya.
Saya menuju ‘ranjang langganan’. Hehe, sebetulnya tak ada istilah ranjang terntentu untuk orang tertentu. Setiap pasien bebas memilih di mana ranjang yang dipilih. Tergantung jam berapa dia tiba di RS. Tapi, ada semacam peraturan tak tertulis kalo ranjang A itu udah milik pasien X, karena memang dia terbiasa di situ. Dari dulu. Apalagi, itungannya, yaa.. saya ini pasien senior. Hahay! Udah hampir 10 tahun cuci darah.
Well done! Saya udah di ranjang. Sarapan pagi. Sambil menunggu giliran untuk ditusuk suster.
Beginilah rutinitas Rabu dan Sabtu saya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar