Laman

Selasa, 11 November 2014

The Target


Sobat, dalam rangka mewujudkan mimpi kuliah S2 di IPB, saya segera googling: rapat dan konsltasi terbatas bersama Mbah Google yang sangat kompeten dalam pencarian informasi apapun. Kalo kalian perlu info apapun, tanya aja Mbah Google ya, hehhe. Cuma bayar biaya pulsa internet aja kok... :)

Awalnya, saya searching di www.ipb.ac.id. untuk mendapatkan info jurusan apa saja yang tersedia dan menarik minat saya untuk mendalaminya...

Saya lihat ada berbagai program dari beragam fakultas: pertanian, peternakan, kedokteran hewan, perikanan... Uuuuggh! Saya kurang klop dengan semua program itu.

Lalu, di bagian sekolah pascasarjana, saya menemukan 1 program yang sangat menarik minat saya, yaitu program profesional Industri Kecil dan Menengah (IKM). Saya sangat berminat mendalaminya, karena setelah membaca profilnya, di dalamnya saya akan mempelajari tentang IKM dari persoalan hulu hingga ke hilir. Persoalan pengelolaan SDM, pemasaran, Pengembangan produk, dll dll dll...

Kalian tahu kan, selain sebagai guru, saya juga sangat senang berbisnis kecil-kecilan (makanya sampe sekarang kecil mululu yak usahanya...?? Hmmm...) Saya dan istri memiliki toko kue kecil di Dramaga. Saya pribadi mendesain dan menjual stiker pada anak-anak sekolah. Dan sekarang, yang baru mau dimulai, adalah jasa penerjemah..

Semoga semuanya berkah... Amin...

Yeppss!! targetnya sudah ditentukan. Sekarang... waktunya cari cara menuju ke sana!! Semangaaat!!

NB: istri saya belum tahu tentang ini. Dia masih sibuk dengan persoalan RPP dan Silabus di SD. Maklum, dia kan jam nya penuh di sana.

Rencana Kuliah Lagi

Kemarin saya anatar istri ke Bank Mandiri yang ada di dalam lingkungan kampus IPB Dramaga. Posisinya pas berdekatan sekali dengan kantor rektorat institut biru itu. Kami datang untuk keperluan rutin bulanan, bayar biaya BPJS kesehatan.

Saya menunggu saja di parkiran luar, karena letak kantor bank yang harus melalui sekitar 30an anak tangga ke bawah. Well, seperti yang kalian tahu, saya akan berpikir dua kali untuk melewati anak-anak tangga itu. Bukan karena malas, tapi saya kuatir napas saya tidak akan kuat ketika menaikinya ketika pulang nanti.

Kalian tahu kan saya pasien hemodialisa (cuci darah)? Bagi yang belum tahu, saya akan cerita lain kali tentang itu.

Jadi, saya tunggu istri saya memproses pembayaran di bank sementara saya hanya duduk saja di atas motor di parkiran. Menunggu dan memperhatikan sekitar.


Saya melihat ke arah gedung rektoraat IPB yang megah dan besar. Melihat ke arah para pekerja IPB yang sedang memotong rumput halaman depan rektorat yang supeeeerrrr luas... Beberapa pekerja sedang sibuk mengganti pot-pot tanaman hias di sekitar koridor kampus.. sekitar 6 pekerja terlihat sibuk turun naik tangga untuk mengganti pot-pot tanaman lama dengan yang baru.

Beberapa kali mobil-mobil pribadi lewat di depan saya. Entah mobil dosen atau mobil saiapa, saya tak tahu. Yang pasti, untuk ukuran saya, semuanya bagus-bagus.

Beberapa mahasiswa terlihat lalu lalang dengan tas punggung dan jinjingan, ada yang berupa map, tas laptop, atau buku-buku.. Jarang yang berjalan sendirian. Kebanyakan mereka berjalan berdua dengan temannya. Tersenyum, tertawa. Membicarakan sesuatu yang saya tak hiraukan apa isinya.

Di saat saya memperhatikan para mahasiswa itulah, saya melihat dua orang mahasiswi. Saya pikir, mereka bukan mahasiswa S1 karena jika dilihat dari tampilannya, gaya bicara dengan temannya, gestur yang tampak tidak menunjukkan mereka mahasiswa S1.

Minggu, 02 November 2014

Frekuensi Kenangan

Kalian tahu sobat, kadang, saat kita mendengarkan sebuah lagu, ingatan kita akan melesat ke sebuah momen atau kisah atau mungkin juga pada seseorang di masa lalu yang pernah kita kenal.

Lagu itu seperti mengantarkan kita pada satu waktu di masa lalu yang sangat berkesan di hati. Atau bisa jadi, lagu itu seperti mengirim sinyal dengan frekuensi yang sama pada ingatan kita tentang seseorang.

Kadang, peristiwa atau orang yang kita ingat itu, begitu berkesan baik hingga kita terdiam sementara dari aktifitas kita dan membuat kita tersenyum-enyum sendiri. Atau bahkan, frekuensi ingatan tadi justru mengarahkan kita pada peristiwa yang sangat menyakitkan (yang sangat ingin kita lupakan) dan terhadap orang yang sangat menyebalkan (yang sebisa mungkin tak pernah lagi singgah di benak).

Well, pengalaman itu yang saya dan istri diskusikan tadi pagi di sela-sela aktifitas Minggu pagi kami. Sambil menyalakan laptop dan memasang speaker dengan cukup keras, ku putar hampir semua lagu yang ada di laptop saya.

Walhasil, beberapa lagu ternyata memiliki kesan tersendiri. Buat saya, ataupun istri. Tentang masa lalu kami, tentunya.

Obrolan-obrolan ringan kami pagi tadi tentang kenangan priabdi menjadi semacam penghias, eh bukan, penyempurna keharmonisan dan keceriaan dalam rumah tangga.

Saya sih berharap bisa terus berkah rumah tangga kami selamanya. Aamiin...

Sebentar, jadi tulisan ini ngebahas apa ya?

Reading is Powerful!

Yap, sobat semua. Membaca adalah kekuatan! Bukan basa-basi, Emang betul kok! Gara-gara kurang baca akhir-akhir ini, saya jadi mandeg nulis nih...

Ayo terus membaca!!!