Sebuah Rencana

Tadi pas lagi HD, saya kirim pesan whatsapp ke istri tentang rencana bagaimana supaya bisa membangun rumah.

Qadarullaah, tanahnya sudah ada.

Diskusi soal ini dengan istri sudah berhari-hari. Beberapa kawan yang bekerja di bank syariah kita hubungi, sebagai bahan pertimbangan.

Namun, hati saya selalu menolak untuk berhubungan dengan bank, kecuali untuk urusan menabung dan kemudahan transaksi online.

Tarik ulur selalu terjadi.

Begini isi pesan wa-nya:

Alur hitungan:

Perlu dana 150jt bangun rumah dn isinya
Bagi 24 bln
Hasilnya 6,25jt/bln.

Jika profit usaha kita 30% dri omzet, maka

6,250rb bagi 30
Lalu kali 100
Hasilny 20,8jt/bln target omzet.

Kita patok 25jt/bln target omzet penjualan, maka

Targetny 834rb /hari

Definisi 834rb/hari:
a. 84 lembar stiker 10rb
b. 2 kue wedding cake
c. 42 cup salad buah
d. 4 website
e. 6 logo

Skedar gambaran target

Saya tulis, lalu saya kirim di tengah kondisi saya sedang cuci darah.

Ya Allaah, semoga Engkau bukakan jalan dan petunjuk yg berkah..

Harapan

Ya Allaah, ingin rasanya hati ini tak sedetikpun alpa dalam mengingatmu.

Sebab hamba tahu betapa banyak dosa dan kekhilafan yang hamba lakukan.

Saya senang.

Semoga dengan menjalani hemodialisa ini terkikislah sedikit demi sedikit dosa-dosa hamba. Dengan rasa sakit ini terkurangi kesalahan-kesalahan hamba. Terampuni dan termaafkan.

Semoga timbangan hamba di hari penghitungan nanti lebih berat di sisi amal soleh, ketimbang dosa.

YaAllaah, ya Ghafuururrahiim..
Maafkan hamba.
Ampuni hamba.

Iri

Bohong, kalo saya mengatakan tak iri dengan kesuksesan teman.

Bohong, kalo saya mengatakan tak iri dengan kemajuan tetangga.

Tentang kehidupan rumah tangga mereka. Tentang putra putri mereka. Tentang rumah mereka. Tentang kendaraan mereka. Tentang aktivitas dakwah mereka. Tentang kegiatan outdoor mereka.

Saya iri. Hampir semua yang saya sebutkan belum saya miliki.

Saya masih berdoa dan berharap agar dapat memilikinya. Namun suara di sisi lain selalu mengatakan tak mungkin.

Hanya pada Allaah saya menggantungkan harapan dan keinginan.

Bagaimanapun, saya sama dengan pemuda-pemuda lain yang sehat dan mampu mengusahakan apapun cita-cita mereka.

Saya iri.

Tapi saya yakin ada hikmah atas jalan cerita hidup saya.

Saya ikhlas dan jalani takdir Allah dengan senang gembira, selama saya bisa beribadah padaNya.

Bersyukurlah..

Selalu menyenangkan ketika sehat, berjalan dari tepi jalan raya, turun dari angkot lalu menyusuri jalanan ini. Di antara deretan rimbunnya pepohonan jalan menuju rumah sakit PMI ini.

You know guys,
Bersyukurlah bagi sobat yang memiliki tubuh yang sehat, akal yang cerdas, iman yang kuat, kondisi finansial yang cukup.

Bersyukurlah dengan semua nikmat Allah SWT. Tak terhitung jumlahnya. Tak terkira besarnya.

Sifat manusia memang lupa dan salah. Oleh karenanya, janganlah marah ketika diingatkan. Jangan ngambek ketika diberitahu kesalahan kita.

Sebab, seringkali, kesalahan dan kealfaan kita, hanya bisa terlihat oleh orang lain. Sementara, kita tak menyadarinya.

Alhamdulillaah.
Berjalan di antara sejuknya alam Bogor. Menghirup udara yang belum terlalu banyak karbon monoksida (sebab ini masih pagi, hehe). Berjalan di sini, saat ini, membuat pikiran positif semakin tumbuh dan timbul.

Yuk perbanyak zikir. Bersyukur padaNya.

Subhaanallaah
Alhamdulillaah
Laa ilaaha illallaah
Allaahu akbar!